Follow Us

Selasa, 16 Agustus 2011

Krisis Air Bersih

Dampak hebat kekeringan tahun ini mulai dirasakan sejumlah wilayah Kabupaten Sukabumi. Tak hanya di selatan, masyarakat di utara seperti Kecamatan Cikembar mulai mengeluhkan terbatasnya air bersih. lebih lanjut radar sukabumi menulis. Seperti yang dirasakan warga Kampung Margasari, Desa Bojong dan Kampung Sukamaju, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar. Akibat musim kemarau, banyak warga terpaksa menyedot air Sungai Sungapan dengan pompa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta mengairi persawahan.
Menurut pengakuan warga, sejak musim kemarau, wilayahnya kini banyak yang menyedot air dengan pompa. Upaya ini dilakukan guna mengatasi kesulitan air untuk kebutuhan sehari-hari.
“Untuk keperluan mandi, cuci pakaian, alat rumah tangga termasuk untuk buang air besar, sudah hampir seminggu lebih kami terpaksa menyedot air sungai Sungapan,”ungkap Ayi Suryaman (34), seorang warga Kampung Margasari.
Malah kata Ayi, setiap datang musim kemarau, sebagian besar warga dipastikan akan memanfaatkan Sungai Sungapan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama untuk areal pesawahan.  “Kendati jarak antara permukiman dengan aliran Sungai Sungapan harus ditempuh dengan berjalan kaki hingga beberapa kilometer, hal itu dilakukan demi air untuk kebutuhan sehari-hari,”terangnya.
Ia mengaku belum mengetahui secara pasti sampai kapan krisis air akan terus melanda wilayahnya. Namun bila tidak turun hujan, kemungkinan krisis air akan berkepanjangan.
Dihubungi terpisah, Wabup Sukabumi Akhmad Jajuli berjanji akan melakukan upaya penyediaan air bersih. Cara yang dilakukan bisa mendatang truk tangki air bersih atau program saluran pipanisasi saluran air bersih.”Agar tidak meluas, saya sudah perintahkan camat setempat dan instansi terkait untuk mengawasi krisis air bersih di daerah Cikembar dan daerah-daerah lain,”pungkasnya.

0 comments:

Posting Komentar

Ditunggu partisipasinya