Warga Citengkor Desa/Kecamatan Cisaat dan warga Mangkalaya Kecamatan Gunungguruh yang kerap melintasi Jalan Citengkor, kini boleh bernafas lega. masih dari sumber yang sama (radar sukabumi) dimana lebih jauh sumber menulis. Hal itu setelah Jalan yang kondisinya makin rusak tersebut, sudah mulai diaspal. Dari pantauan kemarin, satu buah alat berat dan belasan pekerja nampak sibuk menimbun dan meratakan jalan yang secara kebetulan menuju kediaman Bupati Sukabumi, Sukmawijaya itu.
“Alhamdulilah akhirnya diaspal juga, saya sebagai warga di sini tentu mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Sukabumi yang telah merespon keinginan warga, meski perbaikan jalan ini mengalami keterlambatan, ujar seorang warga Citengkor, Agus Purnomo kepada Radar, kemarin.
Menurut Agus, atas diaspalnya jalan ini, sejumlah warga ada yang berinisiatif untuk mengajak Bupati Sukmawijaya buka bersama dengan warga.”Sebenarnya banyak warga tidak menginginkan kejadian demo dan penanaman pohon pisang seperti kemarin-kemarin. Tapi kalau tidak didemo juga tentunya perbaikan entah mau kapan,” terangnya.
Sementara itu, Budi Raharjo, salah seorang tokoh masyarakat Cisaat yang dicap sejumlah pihak sebagai penggerak aksi demo warga yang protes menuntut perbaikan jalan Citengkor-Mangkalaya mengharapkan, perbaikan jalan seyogyanya tidak dikerjakan secara asal-asalan alias bahan aspalnya harus yang berkualitas.
Menurut Budi, apabila asal-asalan, sudah barang tentu jalan yang menghubungkan Kecamatan Cisaat dan Kecamatan Gunungguruh ini akan kembali cepat rusak. Apalagi Budi dan sejumlah warga lain masih melihat adanya aktivitas bongkar muat dari truk-truk pengangkut tanah liat milik pengusaha tanah liat setempat.
“Iya memang truk ukuran besar sudah tidak lagi bisa melintasi jalan ini, tapi lalu lalang dari truk ukuran sedang tetap saja menjadi biang keladi perusak jalan Citengkor, apalagi kalau pengaspalannya asal-asalan,”katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan umum (DPU) Kabupaten Sukabumi, Lukman Sudrajat mengatakan, Jalan Citengkor merupakan jaringan jalan strategis (JJS). Sehingga, perbaikan jalan tersebut adalah merupakan perbaikan prioritas.
Dirinya sebenarnya cukup menyayangkan tindakan yang diambil masyarakat yang menanam pohon pisang. Meski demikian, Lukman menganggap tindakan itu adalah merupakan salah persepsi.
“Masyarakat salah persepsi, memang pemerintah menjanjikan akhir Juli kita mulai. maksudnya, 27 Juli itu kita baru menetapkan pemenangnya. Dan diawal Agustus, kita sudah memulai. Bukan langsung pengaspalan tapi penyedian material dulu. baru kini sudah berlangsung pengaspalannya,” bebernya.
Karena lanjut Lukman, setelah penetapan pemenang. Pemenang harus memberikan dana jaminan dan memasuki masa sanggah selama satu minggu. “Kalau dana jaminannya sudah masuk baru kita mengeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK). Dan pekerjaan bisa dimulai,” jelasnya yang menyebutkan pemenang lelang itu dimenangkan dua CV. Yakni, CV Esa Karya dan CV Bumi Asih.
“Alhamdulilah akhirnya diaspal juga, saya sebagai warga di sini tentu mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Sukabumi yang telah merespon keinginan warga, meski perbaikan jalan ini mengalami keterlambatan, ujar seorang warga Citengkor, Agus Purnomo kepada Radar, kemarin.
Menurut Agus, atas diaspalnya jalan ini, sejumlah warga ada yang berinisiatif untuk mengajak Bupati Sukmawijaya buka bersama dengan warga.”Sebenarnya banyak warga tidak menginginkan kejadian demo dan penanaman pohon pisang seperti kemarin-kemarin. Tapi kalau tidak didemo juga tentunya perbaikan entah mau kapan,” terangnya.
Sementara itu, Budi Raharjo, salah seorang tokoh masyarakat Cisaat yang dicap sejumlah pihak sebagai penggerak aksi demo warga yang protes menuntut perbaikan jalan Citengkor-Mangkalaya mengharapkan, perbaikan jalan seyogyanya tidak dikerjakan secara asal-asalan alias bahan aspalnya harus yang berkualitas.
Menurut Budi, apabila asal-asalan, sudah barang tentu jalan yang menghubungkan Kecamatan Cisaat dan Kecamatan Gunungguruh ini akan kembali cepat rusak. Apalagi Budi dan sejumlah warga lain masih melihat adanya aktivitas bongkar muat dari truk-truk pengangkut tanah liat milik pengusaha tanah liat setempat.
“Iya memang truk ukuran besar sudah tidak lagi bisa melintasi jalan ini, tapi lalu lalang dari truk ukuran sedang tetap saja menjadi biang keladi perusak jalan Citengkor, apalagi kalau pengaspalannya asal-asalan,”katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan umum (DPU) Kabupaten Sukabumi, Lukman Sudrajat mengatakan, Jalan Citengkor merupakan jaringan jalan strategis (JJS). Sehingga, perbaikan jalan tersebut adalah merupakan perbaikan prioritas.
Dirinya sebenarnya cukup menyayangkan tindakan yang diambil masyarakat yang menanam pohon pisang. Meski demikian, Lukman menganggap tindakan itu adalah merupakan salah persepsi.
“Masyarakat salah persepsi, memang pemerintah menjanjikan akhir Juli kita mulai. maksudnya, 27 Juli itu kita baru menetapkan pemenangnya. Dan diawal Agustus, kita sudah memulai. Bukan langsung pengaspalan tapi penyedian material dulu. baru kini sudah berlangsung pengaspalannya,” bebernya.
Karena lanjut Lukman, setelah penetapan pemenang. Pemenang harus memberikan dana jaminan dan memasuki masa sanggah selama satu minggu. “Kalau dana jaminannya sudah masuk baru kita mengeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK). Dan pekerjaan bisa dimulai,” jelasnya yang menyebutkan pemenang lelang itu dimenangkan dua CV. Yakni, CV Esa Karya dan CV Bumi Asih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu partisipasinya