Pemerintah belum mengeluarkan pengumuman resmi kapan tepatnya 1 Syawal 1432 Hijriah tahun ini. Meski dalam kalander pemerintah menetapkan tanggal 30 Agustus 2011 sebagai 1 Syawal, namun belakangan muncul kemungkinan tanggal 1 Syawal bertepatan dengan 31 Agustus 2011. Demikian ditulis oleh majalah Tempo.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bahrul Hayat menyebutkan, kepastian penetapan satu syawal tetap akan menunggu hasil sidang isbat yang akan digelar usai magrib, Senin 29 Agustus 2011. Tanggal ini bertepatan dengan berakhirnya hari ke 29 Ramadan. “Besok baru akan ada keputusan resminya,” ujar Bahrul saat dihubungi Ahad, 28 Agustus 2011.
Sidang Isbat yang akan dilaksanakan esok itu kata Bahrul akan dihadiri oleh Majelis Ulama Indonesia, seluruh ormas Islam yang ada, dan anggota badan hisab rukyat yang beranggotakan astronom dan peneliti dari Lembaga Antarariksa dan Penerbangan (LAPAN), Institut Teknologi Bandung, dan peneliti lainnya. “Duta besar dari beberapa negara sahabat juga ikut diundang dalam sidang Isbat ini,” lanjutnya.
Mengenai sudah adanya ormas Islam yang menetapkan 1 Syawal, Bahrul menyebut pemerintah tidak akan melarangnya. Bahkan organisasi itu tetap akan diundang dalam sidang Isbat besok. Menurut dia sebenarnya sudah ada kesepakatan dalam fatwa MUI tahun 2003 agar individu atau kelompok masyarakat mengikuti penetapan 1 Syawal secara resmi dari pemerintah. “Tetapi kan itu sifatnya hanya Imbauan.”
Selain itu dia menyebutkan adanya organisasi Islam yang sudah menetapkan 1 Syawal seperti Muhammdiyah tidak akan mengurangi nilai 1 Syawal di mata masyarakat. “Yang penting saling menghormati dan menghargai kelompok lain yang belum lebaran.”
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bahrul Hayat menyebutkan, kepastian penetapan satu syawal tetap akan menunggu hasil sidang isbat yang akan digelar usai magrib, Senin 29 Agustus 2011. Tanggal ini bertepatan dengan berakhirnya hari ke 29 Ramadan. “Besok baru akan ada keputusan resminya,” ujar Bahrul saat dihubungi Ahad, 28 Agustus 2011.
Sidang Isbat yang akan dilaksanakan esok itu kata Bahrul akan dihadiri oleh Majelis Ulama Indonesia, seluruh ormas Islam yang ada, dan anggota badan hisab rukyat yang beranggotakan astronom dan peneliti dari Lembaga Antarariksa dan Penerbangan (LAPAN), Institut Teknologi Bandung, dan peneliti lainnya. “Duta besar dari beberapa negara sahabat juga ikut diundang dalam sidang Isbat ini,” lanjutnya.
Mengenai sudah adanya ormas Islam yang menetapkan 1 Syawal, Bahrul menyebut pemerintah tidak akan melarangnya. Bahkan organisasi itu tetap akan diundang dalam sidang Isbat besok. Menurut dia sebenarnya sudah ada kesepakatan dalam fatwa MUI tahun 2003 agar individu atau kelompok masyarakat mengikuti penetapan 1 Syawal secara resmi dari pemerintah. “Tetapi kan itu sifatnya hanya Imbauan.”
Selain itu dia menyebutkan adanya organisasi Islam yang sudah menetapkan 1 Syawal seperti Muhammdiyah tidak akan mengurangi nilai 1 Syawal di mata masyarakat. “Yang penting saling menghormati dan menghargai kelompok lain yang belum lebaran.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu partisipasinya