Rel kereta api Segog yang melintas di Kampung Lembursawah Desa Lembursawah Kecamatan Cicantayan digunakan warga untuk ngabuburit. Setiap hari pada bulan ramadan ini ratusan warga dari dua kecamatan datang untuk menunggu waktu magrib. demikian informasi yang didapat dari radar sukabumi.
Bukan hanya ramai oleh warga, sejumlah pedagang ikut mangkal dikawasan tersebut meraup rezeki. Warga yang datang dari berbagai kalangan usai, dari anak-anak hingga dewasa. Pemandang tersebut menarik perhatian sejumlah pengguna jalan yang melintas.
Perlintasan kereta yang berbahaya tak dihiraukan warga dengan alasan kereta melintas pada pukul 18.30 WIB. biasanya warga datang dan berkerumun sepanjang rel pada jam 16.00 sore hingga mendekati waktu berbuka.
“Setiap sore rel ini dipenuhi warga. Hiburan murah menunggu waktu magrib. Selain itu banyak pedagang jadi memudahkan membeli makanan puasa,” ungkap Hodijah, warga sekitar.
Menurutnya, perlintasan kereta tersebut baru tahun ini ramai digunakan negbuburit, awalnya hanya sekelompok anak-anak saja, kemudian ramai seperti ini. Terlebih ditambah kedatangan para pedagang yang mejajakan makanan. “Dari pada keluyuran jauh mending di rel saja dekat rumah,” ujarnya.
Kendati tidak ada kereta yang melintas pada waktu tersebut, namun kereta roli kerap kali melintas untuk melakukan kontrol. Meskipun begitu warga tidak terlalu khawatir sebab kalau roli melintas warga seketika bergegas menjauh dari rel.
“Kalau kereta memang tidak mungkin melintas jam segini tapi rolli, kalau ada kami menjauh dari rel. Kalau disebut bahaya sih pasti tapi asal hati-hati dan waspada saja,” tandas Usep
Bukan hanya ramai oleh warga, sejumlah pedagang ikut mangkal dikawasan tersebut meraup rezeki. Warga yang datang dari berbagai kalangan usai, dari anak-anak hingga dewasa. Pemandang tersebut menarik perhatian sejumlah pengguna jalan yang melintas.
Perlintasan kereta yang berbahaya tak dihiraukan warga dengan alasan kereta melintas pada pukul 18.30 WIB. biasanya warga datang dan berkerumun sepanjang rel pada jam 16.00 sore hingga mendekati waktu berbuka.
“Setiap sore rel ini dipenuhi warga. Hiburan murah menunggu waktu magrib. Selain itu banyak pedagang jadi memudahkan membeli makanan puasa,” ungkap Hodijah, warga sekitar.
Menurutnya, perlintasan kereta tersebut baru tahun ini ramai digunakan negbuburit, awalnya hanya sekelompok anak-anak saja, kemudian ramai seperti ini. Terlebih ditambah kedatangan para pedagang yang mejajakan makanan. “Dari pada keluyuran jauh mending di rel saja dekat rumah,” ujarnya.
Kendati tidak ada kereta yang melintas pada waktu tersebut, namun kereta roli kerap kali melintas untuk melakukan kontrol. Meskipun begitu warga tidak terlalu khawatir sebab kalau roli melintas warga seketika bergegas menjauh dari rel.
“Kalau kereta memang tidak mungkin melintas jam segini tapi rolli, kalau ada kami menjauh dari rel. Kalau disebut bahaya sih pasti tapi asal hati-hati dan waspada saja,” tandas Usep
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu partisipasinya