Sumber : pikiran-rakyat
Puluhan guru yang tergabung Forum Tenaga Honorer Sekolah Negeri Indonesia (FTHSNI) Kota Sukabumi, mendatangi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ( P dan K ) Kota Sukabumi, Kamis (23/10). Kedatangan perwakilan guru tidak hanya di temui Kadinas P dan K, Sanusi Hardjadireja. Namun Wakil Wali Kota Sukabumi, Mulyono sempat bertatap muka untuk mendengar aspirasi para guru itu.
“Kedatangan kami untuk menagih janji pasangan H. Muslikh Abdussyukur dan Mulyono (Muslim) saat kampanye Pilkada. Saat itu bapak dalam kampanye berjanji akan memperjuangkan nasib guru honorer di Kota Sukabumi. Namun hingga saat ini kesejahteraan kami masih belum beranjak ke arah lebih baik,” kata Ketua FTHSNI Kota Sukabumi, Yosep.
“Honor kami masih sangat jauh dibandingkan gaji seorang pembantu. Padahal kami memiliki tanggung jawab yakni ikut serta mencerdaskan kehidupan berbangsa. Karena itu, kami menuntut agar Pemkot dan DPRD dapat mengalokasikan dana dari APBD untuk meningkatkan kesejahteraan para guru honorer. Mana cukup untuk memenuhi kebutuhan istri dan dua anak bila pendapatan kami hanya sebesar Rp 8.500/jam,” katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Sukabumi, Mulyono mengungkapkan seluruh guru honorer tidak perlu resah. Dari jumlah tenaga didik berstatus honorer dan administrasi yang terdata di Dinas P dan K yang mencapai 741 orang diharapkan dapat menjadi CPNS. Apalagi dari TKK/TKS di Kota Sukabumi hanya menyisakan sebanyak 32 orang saja.
“Para guru honorer di Kota Sukabumi tidak perlu resah.Peluang untuk menjadi CPNS sangat terbuka. Apalagi dengan rasio persaingan tidak terlalu kuat dibandingkan dengan daerah lainnya,” kata Mulyono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu partisipasinya