Follow Us

Jumat, 30 September 2011

Mengenal E-mail (Surat Elektronik)

A. Apakah E-mail Itu ?
Surat elektronik (disingkat ratel, ratron, surel, atau surat-e) atau surat digital atau pos elektronik (disingkat pos-el) atau nama umumnya dalam bahasa Inggris e-mail atau email (ejaan Indonesia: imel) adalah sarana kirim mengirim surat melalui jalur internet.
Dengan surat biasa umumnya pengirim perlu membayar per pengiriman (dengan membeli perangko), tetapi surat elektronik umumnya biaya yang dikeluarkan adalah biaya untuk membayar sambungan internet. Tapi ada perkecualian misalnya surat elektronik ke telepon genggam, kadang pembayarannya ditagih per pengirim.
B. Anatomi Alamat e-mail
Alamat internet mempunyai 2 bagian penting yaitu :
- Dipisahkan oleh tanda axon / @ (tanda di)
- Bagian sebelum tanda @ (dibaca : at) adalah kotak surat (ID) atau User Name atau nama pribadi kita dan sesudahnya adalah domain, yang biasanya nama penyedia jasa internet, seperti yahoo.com, gmail.com, plasa.com dan lain-lain.
Anatomi e-mail, sebagai contoh :
Keterangan :
desasukamulya@rocketmail.com
- desasukamulya : nama kotak surat (mailbox) atau nama pengguna (username) yang ingin dituju dalam mailserver.
- rocketmail.com : nama mailserver tempat pengguna yang dituju, rinciannya :
> rocketmail : subdomain (milik pemegang nama domain), biasanya ke suatu komputer dalam lingkungan pemilik domain.
> com : menunjukan bahwa domain ini termasuk katagori bisnis / komersial (commercial).
Sama halnya dengan surat biasa yang harus melewati beberapa kantor pos sebelum sampai ke tujuannya, begitu dikirimkan oleh seseorang melalui komputer yang tersambung ke internet sebuah e-mail masuk ke beberapa komputer lain di sepanjang jaringan internet. komputer-komputer itu disebut server.
Ketika e-mail tersebut sampai ke server yang menjadi tujuan (seperti yang ditunjuk pada alamat e-mail - kepada siapa kita menulis e-mail) e-mail tersebut disimpan pada sebuah w-mailbox. Si pemilik alamat e-mail baru bisa mendapatkan e-mail itu kalau yang bersangkutan mengecek e-mailbox-nya. Jadi, tidak benar kalau dibayangkan  bahwa untuk bisa menerima e-mail kita harus terhubung terus menerus dengan internet.

0 comments:

Posting Komentar

Ditunggu partisipasinya