Korban hilang tenggelam di sepanjang Pantai Palabuhanratu dan Cisolok, Kab. Sukabumi sejak H+1, Kamis (1/9) hingga H+4, Minggu (4/9), bertambah menjadi tiga orang. Setelahnya Hendi (19) yang hilang tenggelam di Pantai Loji, Kec. Simpenan dan Ahmad Jayadi (16) di Pantai Citepus Karangpamulang/Istana Presiden, Kec. Palabuhanratu, kali ini korbannya bertambah yakni Marwan Bin Toha (19). Demikian tulis pikiran rakyat.
Korban yang merupakan warga Kp/Ds. Pabuaran RT 03/RW 06, Kec. Cibinong, Bogor, hilang tenggelam di Pantai Karanghawu Kebonkalapa, Kec. Cisolok, Minggu (4/9) pukul 6.30 WIB. Ada pun ciri-ciri korban, di antaranya memakai kaos lengan panjang warna coklat, celana pendek warna biru, tinggi badan 165 cm, rambut hitam pendek dan berkulit putih.
Hingga saat ini, ketiga korban hilang tenggelam masih dalam pencarian tim khusus evakuasi SAR Satpolair Wil. Palabuhanratu dibantu tim SAR Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kab. Sukabumi. Kendati sudah dilakukan pencarian, namun hingga kini masih belum membuahkan hasil.
Selain bertambahnya korban hilang tenggelam, korban yang meninggal dunia akibat tenggelam pun ikut bertambah pula menjadi dua orang. Setelah sebelumnya Sarif Hidayatulah (39/ayah korban Ahmad Jayadi) meninggal dunia dalam perjalanan ke RS Palabuhanratu, kali ini korbannya Ai Siti Aminah (20) warga Kp/Ds. Bunisari RT 02/RW 08, Kec. Warungkondang, Kab. Cianjur.
Ai akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan ke Puskesmas Cisolok, setelah tenggelam di Pantai Karanghawu Kebonkalapa, Kec. Cisolok, Minggu (4/9) pukul 7.00 WIB. Walaupun korban sebelumnya sempat tertolong oleh Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista), namun karena kondisinya sangat lemah sehingga akhirnya korban menghembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan ke Puskesmas Cisolok.
Korban, tenggelam bersama dua saudaranya yakni Linda (18) dan Eka bin Naban (19) dengan alamat yang sama. Namun beruntung, Linda dan Eka berhasil diselamatkan oleh Balawista dengan ditarik ke pinggir pantai.
“Dengan terjadinya kasus laka laut hari ini, sehingga jumlah korban yang hilang tenggelam bertambah menjadi tiga orang. Sedangkan yang meninggal dunia, dua orang,” kata Kasatpolair Wilayah Palabuhanratu, Ajun Komisaris Amran Kusnandar ketika ditemui di Palabuhanratu, Minggu (4/9).
Ia yang didampingi salah seorang anggotanya Brigadir Lili mengatakan, terjadinya kasus kecelakaan laut (laka laut) hilang tenggelam yang menimpa korban Marwan bin Toha, bermula ketika korban sedang mandi dan berenang di pantai. Namun tanpa terasa, posisi korban saat itu sudah agak menjauh ke tengah laut. Tak pelak ketika datang ombak besar, Marwan langsung digulung ombak hingga akhirnya terseret arus sampai ke tengah laut. “Dikarenakan saat itu posisi korban sudah ada di tengah laut, sehingga tidak keburu ditolong oleh Balawista. Tak lama, korban pun langsung hilang tenggelam,” kata Amran.
Sementara laka laut yang menyebabkan korban Ai Siti Aminah meninggal dunia, lanjut dia, terjadi ketika korban bersama saudaranya yakni Linda dan Eka sedang mandi dan berenang sambil bercengkrama. Namun, dikarenakan posisi ketiganya sudah agak ke tengah, tak ayal mereka pun langsung terseret arus bawah hingga akhrinya terbawa hanyut ke tengah laut.
“Jadi, tiga-tiganya langsung terseret arus. Linda dan Eka yang sempat tenggelam berhasil ditolong oleh Balawista dengan menariknya ke pinggir pantai. Hanya saja, dalam penyelamatan Ai, cukup sulit. Walaupun Ai sudah ditolong Balawista, namun susah untuk ditarik ke pinggir pantai karena terhalang ombak besar. Saat bersamaan, datang perahu nelayan hingga akhirnya Ai diangkut dengan perahu dan dibawa ke Pantai Pajagan, Cisolok. Namun dikarenakan kondisinya sangat lemah, akhirnya Ai meninggal dunia dalam perjalanan ke Puskesmas Cisolok,” tutur Amran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu partisipasinya