Sumber informasi : bisnis indonesia
Pembangunan hunian dalam 10 tahun ke depan akan melebar hingga 50 km-80 km dari pusat bisnis Jakarta ke wilayah selatan, barat, dan timur karena semakin terbatas lahan di sekitar Jabodetabek.
Hendra Hartono, Managing Director PT Procon Indah, mengatakan ketersediaan lahan baru untuk hunian landed house di Bodetabek, apalagi Jakarta, sudah sangat terbatas, sehingga pengembang akan mencari lokasi-lokasi baru yang segar. Lokasi yang berpotensi menjadi bidikan developer adalah Sukabumi di wilayah selatan, kemudian Purwakarta di wilayah timur, dan wilayah Cilegon dan Serang di wilayah barat, Jakarta.
"Seiring dengan berlanjutnya pembangunan infrastruktur jalan tol JORR tahap II, dan jalan tol lain, pembangunan perumahan akan melebar lagi bisa sampai ke Sukabumi, Purwakarta, dan Cilegon, sedangkan hunian di ring JORR I akan semakin lebih mahal," ujarnya kepada Bisnis, Selasa.
Hendra menjelaskan pengembang perumahan sebenarnya sudah mengincar lahan baru yang masih luas, tetapi masih menunggu realisasi pembangunan jalan tol.
Wilayah Sukabumi memungkinkan menjadi penyangga baru Ibu Kota Jakarta, jika jalan tol Ciawi-Sukabumi rampung. Ruas jalan tol yang digarap PT Bakrie Toll Road itu sudah masuk tahap pembebasan lahan, dan akan tersambung dengan ruas jalan tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi).
Sementara itu, wilayah barat di Serang dan Cilegon akan terbantu jika ruas JORR II atau jalan tol lingkar luar Jakarta beroperasi. Kehadiran ruas ini akan menambah jalur alternatif selain jalan tol yang sudah ada saat ini.
Jalan tol JORR II melingkar di Bodetabek mulai dari dari Cengkareng ke Kunciran dan Serpong di Tangerang, kemudian ke Cinere di Depok, dan melalui Cimanggis di Bogor, serta berakhir di Cibitung Bekasi.
Laporan perkembangan industri properti dalam 3 dekade terakhir menyebutkan, pembangunan hunian residensial selama ini terkonsentrasi di Tangerang dan Bekasi, tetapi kemudian mulai bekembang ke Depok dan Bogor.
Hunian favorit
Tangerang hingga kini tetap menjadi lokasi hunian favorit karena mempunyai akses infrastruktur yang lebih baik, mulai dari jalan tol maupun kereta api.
Di wilayah Tangerang ada 27 titik yang menjadi perkembangan perumahan, sedangkan di Bekasi tercatat ada 17 titik yang menjadi pusat pengembangan perumahan. Di Depok ada 5 titik strategis, sedangkan di Bogor mencapai 20 titik.
"Pada periode 2001-2009, lokasi hunian baru mempunyai jarak sekitar 30 km-40 km dari pusat Jakarta. Pada masa mendatang lokasi hunian akan lebih melebar lagi," ujarnya.
Dia mengatakan, pertumbuhan perumahan terutama di luar Jakarta mencapai puncak pada 1992-1996, dengan munculnya sejumlah perumahan besar seperti Lippo Village, Gading Serpong, Sentul City, Lippo Cikarang, Jababeka, dan Kota Harapan Indah.
Pertumbuhan perumahan pada 2000-2009, terutama di Bekasi seperti Kota Delta Mas dan Grand Wisata seiring dengan pembangunan jalan tol Cipularang.
Pengamat tata kota ITB Mohammad Danisworo mengatakan penyediaan hunian yang jauh dari pusat kota tidak menjadi masalah sepanjang didukung akses yang memadai.
Masyarakat yang membeli hunian jauh di pinggiran juga masih bisa mengikuti berbagai perkembangan karena sudah didukung oleh kemajuan teknologi yang tidak terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu partisipasinya