Asupan makanan dan minuman termasuk faktor yang sangat memengaruhi kondisi tubuh. Kebiasaan makan makanan yang tinggi lemak, kurang serat, minuman beralkohol, bahkan merokok ikut memperburuk metabolisme dalam tubuh.
Saat berpuasa, pola makan dan jenis asupan makanan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan selama menjalankan ibadah. Menurut pakar nutrisi, Ir Marzuki Iskandar MTP, pola makan yang baik dan benar akan menentukan badan kita tetap sehat, segar, dan penuh semangat dari sahur hingga berbuka.
"Dengan mengonsumsi makanan yang tepat secara benar, puasa tidak akan terasa berat meski harus menahan lapar dan haus selama hampir 14 jam,” dia menuturkan.
Dia menyatakan, ada pedoman dalam menjalani puasa terkait dengan pola makan. Sebab, katanya, terdapat perbedaan pola makan pada bulan Ramadhan dengan bulan-bulan lainnya.
Marzuki menyatakan, ada pedoman umum yang bisa diikuti dalam pola makan selama bulan Ramadhan. "Intinya, jumlah makanan dan gizinya sama saja dengan hari-hari biasa. Yang dimaksud sama adalah kuantitas dan kualitasnya serta nutrisi yang dikandungnya.”
Jadi, sambungnya, pedoman umumnya adalah mengonsumsi makanan bergizi, baik saat sahur maupun berbuka. Gizi diharapkan seimbang dengan lima unsur nutrisi lengkap, yaitu sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Dia juga menyatakan masih ada satu lagi unsur penting yang perlu ditambahkan lebih banyak saat berpuasa. "Konsumsi serat harus ditingkatkan,” pesannya.
Pedoman lainnya adalah meminum air putih yang banyak, minimal sepuluh gelas, mulai dari berbuka sampai sahur. Namun, kata pengajar di Akademi Gizi milik Kementerian Kesehatan ini, minuman harus disesuaikan dengan menu yang dibuat selama berpuasa.
"Bila menunya mengandung banyak air, seperti sayur berkuah, kolak, atau es buah, minuman air putihnya bisa dikurangi, tetapi tetap diperhitungkan. Paling sedikit, asupan air yang masuk ke dalam tubuh selama buka sampai sahur adalah sepuluh gelas,” tuturnya.
Sumber republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu partisipasinya