Dua wisatawan yang tewas tetapi sudah dievakuasi adalah Dewi (19) dan Kiki (11), sementara yang hilang yakni Heru (19), selain itu dua lainnya yang sempat tenggelam namun berhasil diselamatkan yakni Fahmi (11) dan Desi (15).
"Satu hilang atas nama Heru, satu tewas di lokasi bernama Kiki dan Dewi tewas di rumah sakit awalnya sempat kritis akibat terlalu banyak menenggak air laut," kata Ketua Badan SAR Daerah (Basarda) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajrie Assidiqie kepada Antara, Selasa (21/8/2012).
Menurut Okih, untuk sementara korban hilang tenggelam pencariannya ditunda dahulu karena hari sudah menjelang sore dan gelap, rencananya pencarian akan dilanjutkan pada esok hari.
Lebih lanjut, semua korban merupakan satu rombongan dari Parungkuda, diduga berenang terlalu tengah akhirnya mereka terseret arus dan tenggelam.
"Menurut informasi korban yang hilang sempat membantu korban lainnya, namun saat itu korban datang ombak dan jasadnya tenggelam. Petugas yang tengah berjaga berupaya membantu tetapi tidak berhasil, dari lima korban kami hanya berhasil menyelamatkan dua orang," tambahnya.
Dikatakannya, padahal pihaknya sudah mewanti-wanti bahkan diumumkan dalam speaker agar seluruh wisatawan tidak berenang terlalu tengah dan tidak melewati batas bendera hitam sebagai tanda daerah bahaya untuk berenang.
Namun, karena penuhnya wisatawan, banyak dari mereka yang tidak mengindahkan imbauan itu. "Kami sudah menambah personel untuk memperketat pengamanan, khawatir ada wisatawan yang menjadi korban akibat tergulung ombak atau tenggelam," kata Okih.
Sampai saat ini dari data Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi, jumlah wisatawan yang datang ke Palabuhanratu di hari ketiga lebaran ini jumlahnya mencapai 2 juta orang.
Mereka datang dari berbagai daerah seperti Jabodetabek dan dari dalam Sukabumi. "Dari data sementara kami, jumlah wisatawan yang datang ke Palabuhanratu mencapai dua juta jiwa," kata Humas Balawista Kabupaten Sukabumi.
Sumber Antaranews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu partisipasinya