Jumpa lagi nih sobat ... pada artikel kali ini kami mau mencoba menulis dari hasil survei kami sekitar dua bulan ini perihal politik yang ada di Sukamulya. Nampaknya politik di Desa Sukamulya sudah mulai memanas, lebih-lebih dipemerintahan Desa sendiri terdapat dua kubu. Kubu yang ingin memajukan desanya dan kubu yang ingin menghancurkan.
Dari hasil survei yang kami kunjungi pada beberapa tokoh dua bulan ini ternyata mereka bersepakat untuk mempertahankan sekretaris desa, saat kami konvirmasi via email beberapa minggu kebelakang sekretaris desa menjawab tentang pertanyaan kami. Dan hasil tanya jawab kami dengan sekdes sukamulya, kami tulis untuk sobat semua.
T : Bagaimana menurut pendapat anda mengenai peta politik di Desa Sukamulya?
J : Kalau melihat politik di Sukamulya akhir-akhir ini memang sedang memanas akan tetapi bukan berarti memperlihatkan ke egoannya masing-masing, tetapi memanas dalam artian secara sembunyi-sembunyi sambil memperhatikan lawan politiknya. Terkadang bisa saja saya juga sebagai musuh mereka yang tidak mengharapkan kehadiran saya di pemerintahan ini.
T : Kami telah membuat survei dua bulan ini mengenai ketegangan di Desa Sukamulya, dan kami mendapat jawaban dari beberapa tokoh masyarakat bahwa yang mereka akan pertahankan adalah anda, bagaimana pendapatnya?
J : Secara jujur saya katakan, bahwa saya dari awal tidak punya ambisi untuk jadi sekretaris lebih-lebih jadi kepala desa, karena mengapa?, semua ini membuat beban hidup saya, ketika dulu saya disarankan untuk duduk sebagai orang kedua kepala desa di sukamulya, dimana pada waktu itu sekitar pertengan tahun 2005 kedua orangtua saya memberikan masukan perihal kepala desa (Dodo Abdurahman <alm>) bahwa saya mengharapkan untuk menjadi sekretaris desa, dan saya memberikan jawaban saya yasiap untuk mencoba mengabdi kepada masyarakat dengan catatan harus ada keterbukaan, perlu tahu bahwa sebenarnya saya dikasih jabatan sekdes ini adalah sebuah musibah.
T : Mengapa anda mengatakan bahwa ini adalah musibah?
J : Mengapa saya mengatakan musibah, karena jabatan itu adalah amanat dan barang siapa yang menyia-nyiakan amanat sungguh itu sebuah dosa besar, maka dari itu saya ingin ada keterbukaan dan karena ini adalah sebuah organisasi dimana organisasi merupakan milik bersama jadi harus kerjasama.
T : Apakah yang anda rasakan pada waktu itu?
J : Yang saya rasakan pada waktu itu dimana saya diberi tugas sebagai mana tugasnya sekretaris desa, seperti halnya, Bendahara Desa, Kolektor PBB dan alhamdulillah selama saya bersama beliau (Dodo Abdurahman <alm>) tidak ada gesekan-gesekan yang sangat merugikan saya, meski ada gesekan hanya sebatas menutupi kesalahan-kesalahan yang dituduhkan pada saya.
T : Apa maksud merugikan disini?
J : Yang saya maksud merugikan disini, seputar dana-dana alokasi dari pemerintah pusat ataupun kabupaten, dimana beliau selalu memperhatikan bawahannya dan seperti contoh pada pencairan ADD, saya tetap menerima sebagaimana hak saya pada juklak dan walaupun ada pemotongan itu hanya sebatas pemotongan yang wajar seperti bekas pembelian materai.
T : Ok, kami ingin tahu lebih jelas mengenai para tokoh yang mengatakan bahwa anda harus dipertahankan, bagaimana menurut anda?
J : Seperti yang saya katakan saya tidak pernah berambisi untuk jadi sekdes, masalah tokoh untuk mempertahankan saya itu hak mereka, akan tetapi kalau kepala desa yang baru sudah tidak senang saya berada di pemerintahan desa mungkin saya dikeluarkan dan itu membuata saya terbebas dari beban itu sendiri. Dan saya berada di pemerintahan desa pun karena saya ingin mengabdi terhadap masyarakat, dan masyarakat itu sendiri adalah seorang raja yang harus dipenuhi perintah-perintahnya selama dia tidak menyulitkan kita, seperti contoh, anda punya putra atau putri yang belum berusia 17 tahun akan tetapi anda memaksa pada saya supaya putra atau putri anda memiliki KTP, itu yang saya katakan mempersulit.
Dari hasil survei yang kami kunjungi pada beberapa tokoh dua bulan ini ternyata mereka bersepakat untuk mempertahankan sekretaris desa, saat kami konvirmasi via email beberapa minggu kebelakang sekretaris desa menjawab tentang pertanyaan kami. Dan hasil tanya jawab kami dengan sekdes sukamulya, kami tulis untuk sobat semua.
T : Bagaimana menurut pendapat anda mengenai peta politik di Desa Sukamulya?
J : Kalau melihat politik di Sukamulya akhir-akhir ini memang sedang memanas akan tetapi bukan berarti memperlihatkan ke egoannya masing-masing, tetapi memanas dalam artian secara sembunyi-sembunyi sambil memperhatikan lawan politiknya. Terkadang bisa saja saya juga sebagai musuh mereka yang tidak mengharapkan kehadiran saya di pemerintahan ini.
T : Kami telah membuat survei dua bulan ini mengenai ketegangan di Desa Sukamulya, dan kami mendapat jawaban dari beberapa tokoh masyarakat bahwa yang mereka akan pertahankan adalah anda, bagaimana pendapatnya?
J : Secara jujur saya katakan, bahwa saya dari awal tidak punya ambisi untuk jadi sekretaris lebih-lebih jadi kepala desa, karena mengapa?, semua ini membuat beban hidup saya, ketika dulu saya disarankan untuk duduk sebagai orang kedua kepala desa di sukamulya, dimana pada waktu itu sekitar pertengan tahun 2005 kedua orangtua saya memberikan masukan perihal kepala desa (Dodo Abdurahman <alm>) bahwa saya mengharapkan untuk menjadi sekretaris desa, dan saya memberikan jawaban saya yasiap untuk mencoba mengabdi kepada masyarakat dengan catatan harus ada keterbukaan, perlu tahu bahwa sebenarnya saya dikasih jabatan sekdes ini adalah sebuah musibah.
T : Mengapa anda mengatakan bahwa ini adalah musibah?
J : Mengapa saya mengatakan musibah, karena jabatan itu adalah amanat dan barang siapa yang menyia-nyiakan amanat sungguh itu sebuah dosa besar, maka dari itu saya ingin ada keterbukaan dan karena ini adalah sebuah organisasi dimana organisasi merupakan milik bersama jadi harus kerjasama.
T : Apakah yang anda rasakan pada waktu itu?
J : Yang saya rasakan pada waktu itu dimana saya diberi tugas sebagai mana tugasnya sekretaris desa, seperti halnya, Bendahara Desa, Kolektor PBB dan alhamdulillah selama saya bersama beliau (Dodo Abdurahman <alm>) tidak ada gesekan-gesekan yang sangat merugikan saya, meski ada gesekan hanya sebatas menutupi kesalahan-kesalahan yang dituduhkan pada saya.
T : Apa maksud merugikan disini?
J : Yang saya maksud merugikan disini, seputar dana-dana alokasi dari pemerintah pusat ataupun kabupaten, dimana beliau selalu memperhatikan bawahannya dan seperti contoh pada pencairan ADD, saya tetap menerima sebagaimana hak saya pada juklak dan walaupun ada pemotongan itu hanya sebatas pemotongan yang wajar seperti bekas pembelian materai.
T : Ok, kami ingin tahu lebih jelas mengenai para tokoh yang mengatakan bahwa anda harus dipertahankan, bagaimana menurut anda?
J : Seperti yang saya katakan saya tidak pernah berambisi untuk jadi sekdes, masalah tokoh untuk mempertahankan saya itu hak mereka, akan tetapi kalau kepala desa yang baru sudah tidak senang saya berada di pemerintahan desa mungkin saya dikeluarkan dan itu membuata saya terbebas dari beban itu sendiri. Dan saya berada di pemerintahan desa pun karena saya ingin mengabdi terhadap masyarakat, dan masyarakat itu sendiri adalah seorang raja yang harus dipenuhi perintah-perintahnya selama dia tidak menyulitkan kita, seperti contoh, anda punya putra atau putri yang belum berusia 17 tahun akan tetapi anda memaksa pada saya supaya putra atau putri anda memiliki KTP, itu yang saya katakan mempersulit.
Kl bisa seputar pembangunannya juga hrs di tulis karena bulan ini program PPIP sedang berlangsung.
BalasHapusterimakasih masukannya, insya Allah kami akan menulis seputar pembangunan yg dilaksanakan di Desa Sukamulya.
BalasHapus