Maraknya kasus kasus perdagangan manusia (trafficking) di Kabupaten Sukabumi menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah. Kemarin Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengadakan pertemuan membahas kerjasa menangani permasalahan kasus jual beli manusia dan kekerasan seksual pada anak.
Ketua P2TP2A Kabupaten Sukabumi, Elis Nurbaeti mengatakan, kerjasama yang dilakukannya ini diambil untuk meningkatkan pemahaman keagamaan masyarakat dalam menekan kasus trafficiking dan kekerasan yang kerap dilakukan masyarakat.
Di tambahkan Elis, jika pemahaman agama kuat, maka potensi untuk terjadinya kasus trafficking menjadi berkurang. Hal ini karena, dengan bertambahnya ilmu agama, masyarakat tidak muda tergiur dengan iming-iming yang tidak jelas. “Apalagi para pelaku trafficking sekarang menggunakan media sosial seperti facebook dan twitter untuk mencari korbannya,” terangnnya.
Dikatakan Elis, fenomena ini harus menjadi perhatian semua pihak. Sebab, saat ini para remaja yang masih sekolah sudah mengenal dan mempunyai akun facebook maupun twitter. P2TP2A sendiri, lanjut Elis akan menggiatkan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Targetnya, para pelajar waspada dan tidak tergiur iming-iming pekerjaan yang belum jelas.
Diakui Elis, kasus trafficking di Sukabumi masih cukup tinggi. Dari data P2TP2A Kabupaten Sukabumi menyebutkan, pada 2012 kasus trafficking mencapai 53 kasus dengan korban sebanyak 62 orang.
Sementara pada 2013 ini baru tercatat sebanyak sepuluh kasus dengan 11 korban trafficking. Para korban trafficking berasal dari beberapa kecamatan antara lain Caringin (lima kasus), Nyalindung, Palabuhanratu, dan Kebonpedes. Mereka kebanyakan akan diperdagangkan ke negara Arab Saudi dan Malaysia. Elis mengungkapkan, P2TP2A telah memberikan pendampingan kepada para korban trafficking tersebut.
Selain itu pihaknya mendorong agar kasus perdagangan manusia ini diproses secara hukum. Pemberian hukuman yang berat kepada pelaku trafficking dapat menimbulkan efek jera.
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Sukabumi, Jejen Zainal Abidin Bazul Asyhab menambahkan, peran MUI dalam mengatasi hal tersebut sudah dilakukan dengan cara-cara dakwah dari masjid ke masjid. Namun dalam hal ini pihaknya akan memperkuat realisasinya yang sudah di dakwahkan yakni melibatkan P2TP2A didalamnya. ” Pemberdayaan masjid pun akan kami tingkatkan,” pungkasnya.
Sumber radarsukabumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu partisipasinya