Salam jumpa kembali dengan Sukamulya Online, pada artikel kali ini saya tidak akan menulis tentang PEMILU LEGISLATID akan tetapi ada yang menarik dan paling menggelitik dimana saya menulis tentang Meminta atau Memeras.
Apa maksud dari Meminta atau Memeras ? Yang saya maksudkan adalah tentang beberapa wartawan yang ilegal, mengapa wartawan yang ilegal masih berkeliaran di tengah-tengah kita?
Desa Sukamulya adalah salah satu desa yang sering didatangi jurnalis yang ilegal, bagaimana tidak apalagi akhir-akhir ini informasi seputar Bantuan Gubernur (BANGUB) sudah menyebar dan yang pada akhirnya jurnalis-jurnalis ilegalpun sering berdatangan ke desa-desa.
Ada saja alasan yang disampaikan, apa itu Rakor, Ulangtahun dan lain sebagainya. Mmmmmm padahal ujung-ujungnya minta jatah (kaya preman saja).
Pengalaman yang menarik dan menggelikan terjadi di Desa Sukamulya, dimana datang dua orang jurnalis yang mengatas namakan silaturahmi akan tetapi ujung-ujungnya uang, menariknya, ketika itu berhadapan dengan saya mereka meminta uang dari 150 rebu dan saya hanya mempunyai 5 ribu rupiah, pada awal-awalnya gengsi juga mau ambil uang 5 ribu, entah dirasuki apa lama kelamaan karena dari 150 ribu sampai 10 ribu tidak kunjung ada akhirnya diambil juga 5 ribu, padahal jurnalis-jurnalis yang legal tidak pernah memaksa dan meminta uang apalagi uang yang hanya cukup untuk beli bakso.
Akhirnya saya berpikir apa memang masih butuh uang 5 ribu untuk seorang jurnalis dan yang pada akirnya saya mengambil keputusan bahwa jurnalis yang masih butuh uang 5 ribu adalah jurnalis jadi-jadian alias ilegal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu partisipasinya