Bencana alam melanda kawasan Selatan Kabupaten Sukabumi. Tingginya
pasang arus laut selatan mengakibatkan dua rumah di Kampung Rawa Kalong
RT 30/02 Kelurahan Cipatuguran rusak terendam. Ditambah puluhan bangunan
warung yang berada di pesisir pantai Citepus rusak tergerus arus.
Dampak dari peristiwa ini, selain kerugian materi warga sekitar pesisir
pantai resah, pasalnya arus pasang ini sudah beberapa kali terjadi.
Arus pasang terus dialami pantai selatan sejak dua hari ini, kemarin
arus pasang kembali merendam kawasan tersebut. Warga sekitar bibir
pantai memilih untuk menjauh sementara mereka mengungsi ke tempat yang
jauh dari pantai demikian pula dengan dua kepala keluarga pemilik rumah
rusak. Sementara itu, kerugian yang dialami masih di inventarisir
perkiraan sementara puluhan juta rupiah.
Camat Palabuhanratu, Dedi Chardiman mengatakan, sekitar 50 bangunan terendam air dan mengalami kerusakan di Kampung Wisata, Desa Citepus. “Bangunan itu didominsi bale-bale warung yang menjorok ke arah laut,” kata Dedi.
Lanjut dia, selain warung dan jogging track di Desa Citepus, di Kelurahan Palabuhanratu, terdapat tiga rumah yang mengalami kerusakan dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di dekat PLTU 2 Jabar, Cipatuguran pun turut terendam ombak pasang. “Kami juga sudah melaporkan kepada pimpinan dan BPBD. Bantuan berupa sembako akan diberikan Senin (12/3) mendatang,” katanya.
Camat Palabuhanratu, Dedi Chardiman mengatakan, sekitar 50 bangunan terendam air dan mengalami kerusakan di Kampung Wisata, Desa Citepus. “Bangunan itu didominsi bale-bale warung yang menjorok ke arah laut,” kata Dedi.
Lanjut dia, selain warung dan jogging track di Desa Citepus, di Kelurahan Palabuhanratu, terdapat tiga rumah yang mengalami kerusakan dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di dekat PLTU 2 Jabar, Cipatuguran pun turut terendam ombak pasang. “Kami juga sudah melaporkan kepada pimpinan dan BPBD. Bantuan berupa sembako akan diberikan Senin (12/3) mendatang,” katanya.
Sementara itu, korban hantaman ombak pasang, Dedi Matius, mengatakan,
insiden itu terjadi di pagi hari. Meski bale-balenya sudah dihantam
ombak. Namun, ia tidak berusaha merelokasi barang-barangnya. “Ya, kalau
bisa sih ada bantuan dari pemerintah. Ngitung-ngitung beli suara,”
harapnya yang diamini warga lainnya.
Di tempat terpisah bencana lain terjadi, sebuah jalan ambals sepanjang dua ratus meter di Kampung Kalapa Condong Desa Ujunggenteng, serta sebuah jembatan gantung di Kampung Babakan pari Desa Purwasegar terputus, keduanya berada di Kecamatan Ciracap. Jalan amblas diakibatkan struktur tanah yang gembur akibat hujan yang terus mengguyur kawasan tersebut. Sedangkan jembatan gantung rusak diterjang arus sungai belembeng.
“Telah terjadi dua bencana di Kecamatan Ciracap, yakni jembatan gantung putus di Desa Purwasegar serta jalan amblas di Desa Gunung batu. Keduanya merusak fasilitas infrstuktur, alhasil warga kesulitan akibat kejadian ini. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” Tukas Camat Ciracap Rahman
Di tempat terpisah bencana lain terjadi, sebuah jalan ambals sepanjang dua ratus meter di Kampung Kalapa Condong Desa Ujunggenteng, serta sebuah jembatan gantung di Kampung Babakan pari Desa Purwasegar terputus, keduanya berada di Kecamatan Ciracap. Jalan amblas diakibatkan struktur tanah yang gembur akibat hujan yang terus mengguyur kawasan tersebut. Sedangkan jembatan gantung rusak diterjang arus sungai belembeng.
“Telah terjadi dua bencana di Kecamatan Ciracap, yakni jembatan gantung putus di Desa Purwasegar serta jalan amblas di Desa Gunung batu. Keduanya merusak fasilitas infrstuktur, alhasil warga kesulitan akibat kejadian ini. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” Tukas Camat Ciracap Rahman
Sumber : radarsukabumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu partisipasinya