Ketika kami membuka email, mmmm kami mendapat kiriman email perihal salah satu calon kepala desa sukamulya, dimana email tersebut mengungkapkan tujuan dari mengikuti pemilihan kepala desa sukamulya. Bagaimana isi email tersebut? ikuti dibawah ini.
Apapun peraturannya, acara pesta demokrasi yang digelar setiap pemilihan Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota ataupun Pemilihan Kepala Desa layak dan seharusnya secara mutlak kedaulatan memilih ada di tangan Rakyat. Kedewasaan secara berpikir masyarakat kelas menengah keatas sampai masyarakat pedesaan hari ini sangat rasional. Pintar dan Objektif untuk memilih dan menentukan Pimpinannya yang dianggap bisa membawa masyarakat hari ini dan seterusnya.
Krena politik uang, mengumbar janji dengan buayan Nina bobo tidak pantas membodohi masyarakat itu sendiri, pasalnya si calon pemimpin menebar uang politik me masyarakat dipastikan yang ujung-ujungnya si calon pemimpin akan pada akhirnya melakukan tindakan korupsi bilamana sudah terpilih, yang merugikan masyarakat yang berdampak lumpuhnya pemerintahan desa.
Sebuah sumber beberapa waktu lalu berkesempatan mewawancarai satu calon kepala desa sukamulya kecamatan caringin kabupaten sukabumi dikediamannya, tegas bersahaja, seadanya berpikir luas untuk memajukan masyarakat desanya.
Itulah kesan pertama yang ditangkap sumber tentang sosok "babeh Maman" kejujuran dan keterbukaan program desa terhadap masyarakat harga mati buat saya, karena setiap pimpinan apapun namanya termasuk kepala desa akan diminta pertanggung jawaban secara dunia dan akhirat, karena itulah saya terpanggil secara nurani untuk mencalonkan kepala desa, yang insya allah saya siap mundur bilamana saya tidak amanah untuk masyarakat, tutur Babeh Maman di pembukaan wawancaranya, saya yakin masyarakat desa sukamulya sudah dewasa secara berpikir untuk memilih pimpinannya, karena masyarakat di desa sukamulya sudah tahu dan jenuh dengan janji calon kepala desa dan politik uang yang selama ini di rasakan oleh masyarakat.
Lebih lanjut Babeh Maman menjelaskan kepada sumber "Dengan membaca bismilah dan niatan tulus yang juga tidak lupa minta do'a restu dan dukungan dari seluruh masyarakat Desa Sukamulya, saya tidak akan mengumbar janji bohong, tapi dengan kerja nyata dan bukti, satu tekad saya ingin memajukan semua aspek yang ada di masyarakat termasuk Perekonomian, Pertanian, jalan dan yang lainnya, terutama bila ada yang memerlukan tanda tangan saya nantinya bila saya terpilih jadi kepala desa, saya berjanji tidak akan mengutip dana dari masyarakat yang memang tidak mampu yang mudah-mudahan cita-cita saya ini bisa diimplementasikan ke depan dan bisa si dengar oleh masyarakat terutama sama pencipta kita semua.
Jelas Suparman dari Suami Tita Mulyani dan Bapak dari Deni Mulyaman, Roby Saleh, Ikhsan Wibisana dan sibungsu Rahma Agustia. Untuk mengingatkan saja, babeh Maman ini pernah menduduki jabatan penting di beberapa organisasi. Sehingga bisa mensukseskan beberapa kali pemilihan presiden dan pemilihan bupati, babeh Maman pernah jadi ketua PPS pada tahun 1999 s.d 2004, menjadi ketua Badan Permusyawaratan Desa atau sering disebut BPD dari tahun 2000 s.d 2006 dan menjadi ketua pemuda gaperchis didesa sukamulya kecamatan caringin, dan salah satu tokoh ketua Partai Nasdem mengomentari tentang pencalonan Babeh Maman ini "kalau memang Sukamulya ingin maju dan transparan, pilih Babeh Maman menjadi kepala desa sukamulya, kenapa masyarakat tidak memilihnya? tutur sang ketua. (sam)
Sumber : Harian Media Fakta halaman 15.
Apapun peraturannya, acara pesta demokrasi yang digelar setiap pemilihan Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota ataupun Pemilihan Kepala Desa layak dan seharusnya secara mutlak kedaulatan memilih ada di tangan Rakyat. Kedewasaan secara berpikir masyarakat kelas menengah keatas sampai masyarakat pedesaan hari ini sangat rasional. Pintar dan Objektif untuk memilih dan menentukan Pimpinannya yang dianggap bisa membawa masyarakat hari ini dan seterusnya.
Krena politik uang, mengumbar janji dengan buayan Nina bobo tidak pantas membodohi masyarakat itu sendiri, pasalnya si calon pemimpin menebar uang politik me masyarakat dipastikan yang ujung-ujungnya si calon pemimpin akan pada akhirnya melakukan tindakan korupsi bilamana sudah terpilih, yang merugikan masyarakat yang berdampak lumpuhnya pemerintahan desa.
Sebuah sumber beberapa waktu lalu berkesempatan mewawancarai satu calon kepala desa sukamulya kecamatan caringin kabupaten sukabumi dikediamannya, tegas bersahaja, seadanya berpikir luas untuk memajukan masyarakat desanya.
Itulah kesan pertama yang ditangkap sumber tentang sosok "babeh Maman" kejujuran dan keterbukaan program desa terhadap masyarakat harga mati buat saya, karena setiap pimpinan apapun namanya termasuk kepala desa akan diminta pertanggung jawaban secara dunia dan akhirat, karena itulah saya terpanggil secara nurani untuk mencalonkan kepala desa, yang insya allah saya siap mundur bilamana saya tidak amanah untuk masyarakat, tutur Babeh Maman di pembukaan wawancaranya, saya yakin masyarakat desa sukamulya sudah dewasa secara berpikir untuk memilih pimpinannya, karena masyarakat di desa sukamulya sudah tahu dan jenuh dengan janji calon kepala desa dan politik uang yang selama ini di rasakan oleh masyarakat.
Lebih lanjut Babeh Maman menjelaskan kepada sumber "Dengan membaca bismilah dan niatan tulus yang juga tidak lupa minta do'a restu dan dukungan dari seluruh masyarakat Desa Sukamulya, saya tidak akan mengumbar janji bohong, tapi dengan kerja nyata dan bukti, satu tekad saya ingin memajukan semua aspek yang ada di masyarakat termasuk Perekonomian, Pertanian, jalan dan yang lainnya, terutama bila ada yang memerlukan tanda tangan saya nantinya bila saya terpilih jadi kepala desa, saya berjanji tidak akan mengutip dana dari masyarakat yang memang tidak mampu yang mudah-mudahan cita-cita saya ini bisa diimplementasikan ke depan dan bisa si dengar oleh masyarakat terutama sama pencipta kita semua.
Jelas Suparman dari Suami Tita Mulyani dan Bapak dari Deni Mulyaman, Roby Saleh, Ikhsan Wibisana dan sibungsu Rahma Agustia. Untuk mengingatkan saja, babeh Maman ini pernah menduduki jabatan penting di beberapa organisasi. Sehingga bisa mensukseskan beberapa kali pemilihan presiden dan pemilihan bupati, babeh Maman pernah jadi ketua PPS pada tahun 1999 s.d 2004, menjadi ketua Badan Permusyawaratan Desa atau sering disebut BPD dari tahun 2000 s.d 2006 dan menjadi ketua pemuda gaperchis didesa sukamulya kecamatan caringin, dan salah satu tokoh ketua Partai Nasdem mengomentari tentang pencalonan Babeh Maman ini "kalau memang Sukamulya ingin maju dan transparan, pilih Babeh Maman menjadi kepala desa sukamulya, kenapa masyarakat tidak memilihnya? tutur sang ketua. (sam)
Sumber : Harian Media Fakta halaman 15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu partisipasinya