Empat oknum wartawan yang diduga melakukan pencurian Suzuki APV milik
seorang kepala sekolah (Kepsek) menjalani pemeriksaan di Mapolsek Cidahu
dengan pengawalan sejumlah guru. Para pelaku, Aj (36), Am (39), Ir (39)
serta Vu (25) mengaku dari media mingguan. Mereka tertangkap polisi di
sebuah vila di kawasan Cihideung, Bogor lengkap dengan barang bukti
pencurian pada Kamis (26/04).
Dalam pemeriksaanya seorang pelaku, Ir (39) kepada petugas mengaku mencuri karena terdesak. Aksi ini baru kali pertama dilakukannya serta disesalinya. Rencananya mobil tersebut akan dibawa ke Merak untuk dijual. Kendati ada penyesalan ke empat pelaku ini tetap akan menjalani hukuman.
Kapolsek Cidahu, AKP Athena mengatakan, dari empat pelaku satu di antaranya Target Operasi (TO) Polres Bogor sebab diduga terlibat dalam kasus Curanmor. Pihaknya masih akan terus menyelidiki kasus tersebut, pasalnya tidak ditutupi mungkin ada pelaku lainnya. “Saat ini masih dalam penyedilikan dan pengembangan, sebab dimungkinkan akan ada pelaku lain,” kata Athena dihadapan para wartawan.
Sementara, para guru yang sengaja datang ke Mapolsek Cidahu tidak diperbolehkan memasuki ruang pemeriksaan. Mereka hanya berkumpul di luar kantor, hal ini dilakukan supaya tidak terjadi tindakan yang di inginkan. “Sebenarnya kami ingin masuk kedalam dan melihat pelaku itu secara langsung, tapi tidak di perbolehkan,” ujar Seorang Guru, Puad. Walau demikian guru ini mengaku senang dengan tertangkap oknum wartawan ini, alasananya kerap kali membuat resah pihak sekolah. Sebab sudah banyak yang menjadi korban tindak tanduknya. “Si oknum ini sering datang ke sekolah bergerombol, tanpa etika jurnalisnya. Ujung-ujungnya meminta uang, ”Timpal Hoerudin. Ketua Korpri Cidahu, Oyok mengatakan dengan terjadinya kasus ini meminta organisasi kewartawanan agar selektif dan melakukan penjaringan ketat terhadap profesi wartawan. “Karena imbasnya citra wartawan ini akan buruk dimata publik, ”tandasnya.
Menurutnya, dengan adanya wartawan sangat membantu kemajuan segala bidang, namun tercoreng dengan ulah oknum tersebut. ”Jujur saat ini kami tidak bisa membedakan wartawan yang benar benar mencari berita dan wartawan abal-abal, maka diharapkan ada tindakan tegas dari Korp jurnalis,” ujarnya.
Di tempat berbeda, Pemilik Kendaraan yang juga Kepsek Nubaeti belum bisa memberikan keterangan jelas mengenai kasus ini. Dirinya masih menolak bertemu dengan wartawan, alasannya trauma.
Dalam pemeriksaanya seorang pelaku, Ir (39) kepada petugas mengaku mencuri karena terdesak. Aksi ini baru kali pertama dilakukannya serta disesalinya. Rencananya mobil tersebut akan dibawa ke Merak untuk dijual. Kendati ada penyesalan ke empat pelaku ini tetap akan menjalani hukuman.
Kapolsek Cidahu, AKP Athena mengatakan, dari empat pelaku satu di antaranya Target Operasi (TO) Polres Bogor sebab diduga terlibat dalam kasus Curanmor. Pihaknya masih akan terus menyelidiki kasus tersebut, pasalnya tidak ditutupi mungkin ada pelaku lainnya. “Saat ini masih dalam penyedilikan dan pengembangan, sebab dimungkinkan akan ada pelaku lain,” kata Athena dihadapan para wartawan.
Sementara, para guru yang sengaja datang ke Mapolsek Cidahu tidak diperbolehkan memasuki ruang pemeriksaan. Mereka hanya berkumpul di luar kantor, hal ini dilakukan supaya tidak terjadi tindakan yang di inginkan. “Sebenarnya kami ingin masuk kedalam dan melihat pelaku itu secara langsung, tapi tidak di perbolehkan,” ujar Seorang Guru, Puad. Walau demikian guru ini mengaku senang dengan tertangkap oknum wartawan ini, alasananya kerap kali membuat resah pihak sekolah. Sebab sudah banyak yang menjadi korban tindak tanduknya. “Si oknum ini sering datang ke sekolah bergerombol, tanpa etika jurnalisnya. Ujung-ujungnya meminta uang, ”Timpal Hoerudin. Ketua Korpri Cidahu, Oyok mengatakan dengan terjadinya kasus ini meminta organisasi kewartawanan agar selektif dan melakukan penjaringan ketat terhadap profesi wartawan. “Karena imbasnya citra wartawan ini akan buruk dimata publik, ”tandasnya.
Menurutnya, dengan adanya wartawan sangat membantu kemajuan segala bidang, namun tercoreng dengan ulah oknum tersebut. ”Jujur saat ini kami tidak bisa membedakan wartawan yang benar benar mencari berita dan wartawan abal-abal, maka diharapkan ada tindakan tegas dari Korp jurnalis,” ujarnya.
Di tempat berbeda, Pemilik Kendaraan yang juga Kepsek Nubaeti belum bisa memberikan keterangan jelas mengenai kasus ini. Dirinya masih menolak bertemu dengan wartawan, alasannya trauma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu partisipasinya