Tawuran antar pelajar di Kota Sukabumi kembali terjadi. Kali ini, pelajar dari SMK Pasundan dan SMK Angkatan Muda Siliwangi (AMS) baku hantam di Lapangan Merdeka Kota Sukabumi. Warga dan polisi yang melihat kejadian ini berusaha melerai tawuran ini. Polisi juga menangkap seorang siswa SMK AMS dan mengamankan barang buktu yakni senjata tajam (Sajam) dalam tawuran tersebut.
Siswa AMS yang mengaku bernama Alsen (17), Warga Kampung Cisarua, Desa Kadudampit, Kecamatan Cisaat ini mengelak membawa Sajam pada tawuran tersebut. “Sajam ini punya teman saya pak,” ujar Alsen kepada petugas.
Informasi yang berhasil dihimpun Radar, tawuran terjadi saat puluhan siswa SMK AMS nongkrong di Lapangan Merdeka. Pada saat bersamaan siswa SMK Pasundan berjumlah tiga orang mendatanginya. Tanpa banyak bicara, para siswa ini langsung baku hantam. “Saya hanya ikut-ikutan saja,” kilah Alsen.
Meski kedapatan membawa senjata, polisi hanya mendata Alsen dan menyerahkan Alsen ke pihak sekolah.
Sementara itu, Polsek Cisaat berhasil mengamankan 11 siswa AMS yang diduga akan tawunan. Polisi mengeledah dan mendata para siswa ini Mapolsek Cisaat. Selain pendataan, polisi juga memberikan pembinaan oleh Kapolsek Cisaat Kompol Sukamto. “Kita berharap dengan sedikit ceramah bisa terbuka hatinya agar tak mengulanginya tawuran,” harapnya.
Ditempat terpisah, pengamat Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) Sakti Aalmasyah menilai, tindakan sekolah kurang tegas pada siswa terlibat tawuran. Kurang tegasnya pihak sekolah itu tak berani mengelurakan siswa yang sering terlibat tawuran.” Polisi juga harus tegas pada siswa agar memberikan efek jera,” ujar Sakti Alamsyah, kemarin
Menurut dia, bila pihak sekolah tegas memecat siswa yang sering tawuran, tentunya siswa akan berfikir dua kali untuk melakukan aksi tawuran tersebut. Permasalahan tawuran pelajar ini tanggungjawabnya selain sekolah juga orangtua, penegak hukum dan Dinas Pendidikan.” Dinas pendidikan jangan daiam saja, buat terobosan dan gebrakan untuk menghilangkan tawuran pelajar,” katanya
Tawuran pelajar ini tak hanya terjadi di Kota Sukabumi saja, tapi juga terjadi di sekolah lain di Indonesia.” Orang tua pun harus tegas dan berperan, karena terjadinya tawuran tersebut bukan di sekolah, tapi di jalan antara rumah dan sekolah,” paparnya.
Sumber radarsukabumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu partisipasinya