Salam jumpa untuk sobat semua, setelah sekian minggu kami tidak bisa menemui sobat dan untuk kali ini kami menulis artikel yang memungkinkan akan adanya kehancuran. Bagaimana tidak karena berbagai persoalan yang kini sedang dihadapi oleh sebuah desa yang dahulunya sungguh sangat harum dan ternama sehingga semua warga merasa bangga memiliki Sukamulya.
Akan tetapi pada kali ini kebanggaan itu tidak pernah terlihat dan dirasakan bahkan warga merasakan keterpurukan Sukamulya.
Dari hasil survey yang kami lakukan terhadap masyarakat, hampir 99,9 % warga masyarakat merasakan Sukamulya dalam ambang kehancuran apabila tidak ada perombakan. Salah seorang tokoh masyarakat yang disegani mengatakan, bagaimana akan bisa berkembang sebuah desa apabila kepala desanya tidak bisa mengurusi dalam rumahtangga desa tersebut.
Hampir semua masyarakat membuka suara dengan keadaan sekarang, karena masyarakat tidak pernah merasakan hal seperti ini. Kalau kita melihat kebelakang tentang keberadaan sukamulya sungguh begitu nyaman dan tidak pernah ada warga yang merasa dibohongi bahkan warga seakan merasa damai dan sejahtera, akan tetapi sekarang berbalik 180 derajat dari kedamaian dan kesejahteraan menjadi kebokbrokan dan ketidakpastian.
Ada hal yang menarik dan menggelitik dan sangat disayangkan bagi seorang pimpinan yang disebut-sebut sebagai ATM berjalan dan Haus akan Program, betapa tidak karena setiap seseorang yang membawa dan meng-atas namakan program (padahal programnya belum tentu ada) sehingga ditanggapi dengan serius dan berani untuk merogok kocek berapapun yang dipinta. Sungguh-sungguh membuat merinding setiap warga yang mengetahuinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu partisipasinya