Nelayan berperahu tradisional di pantai Palabuhanratu, Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat dianjurkan untuk tidak mencari ikan di luar kawasan
teluk, karena tinggi gelombang dan kecepatan angin membahayakan
pelayaran. Apalagi di wilayah teluk ikan layur yang merupakan salah satu
komoditas utama Palabuhanratu juga sedang banyak.
"Kami telah sampaikan kepada nelayan tradisional melalui syahbandar untuk menghindari berlayar di luar wilayah teluk. Anjuran itu datang langsung dari Dirjen Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan," kata Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Arief R Lamatta, Rabu (9/11/2011) di kantornya.
Di kawasan tersebut dalam waktu dua pekan terakhir hujan nyaris turun setiap menjelang sore. Tiupan angin pun terasa lebih kencang dari biasanya. Menurut Arief, kecepatan angin di wilayah laut lepas berkisar antara 10-20 knot, dengan tinggi gelombang mencapai tiga meter.
Kecepatan angin yang tidak membahayakan nelayan berkapal kecil disebut Arief berkisar antara 1-10 knot. Hal tersebut dibenarkan salah seorang nelayan pancing, Aep (37), warga Kampung Patuburan, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Ia mengaku tidak berani keluar dari teluk karena gelombang sedang tinggi. Namun, karena terdesak kebutuhan ekonomi, ia tetap melaut di sekitar Teluk Palabuhanratu dengan tangkapan ikan layur. Ikan layur sedang banyak.
"Kami biasanya berangkat mencari ikan setelah hujan reda, karena kecepatan anginnya tidak terlalu kencang," kata Aep.
Sumber : kompas
"Kami telah sampaikan kepada nelayan tradisional melalui syahbandar untuk menghindari berlayar di luar wilayah teluk. Anjuran itu datang langsung dari Dirjen Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan," kata Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Arief R Lamatta, Rabu (9/11/2011) di kantornya.
Di kawasan tersebut dalam waktu dua pekan terakhir hujan nyaris turun setiap menjelang sore. Tiupan angin pun terasa lebih kencang dari biasanya. Menurut Arief, kecepatan angin di wilayah laut lepas berkisar antara 10-20 knot, dengan tinggi gelombang mencapai tiga meter.
Kecepatan angin yang tidak membahayakan nelayan berkapal kecil disebut Arief berkisar antara 1-10 knot. Hal tersebut dibenarkan salah seorang nelayan pancing, Aep (37), warga Kampung Patuburan, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Ia mengaku tidak berani keluar dari teluk karena gelombang sedang tinggi. Namun, karena terdesak kebutuhan ekonomi, ia tetap melaut di sekitar Teluk Palabuhanratu dengan tangkapan ikan layur. Ikan layur sedang banyak.
"Kami biasanya berangkat mencari ikan setelah hujan reda, karena kecepatan anginnya tidak terlalu kencang," kata Aep.
Sumber : kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu partisipasinya