Menurut pengamat politik dari Universitas Parahyangan (Unpar) Asep Warlan, munculnya kader karbitan tersebut justru merugikan kader parpol yang sejatinya sudah merintis politik dari nol. Tapi nyatanya, mereka tidak terpakai karena kalah saing dengan kader karbitan dengan alasan lebih mudah dikenal masyarakat. Selain itu, kader karbitan dipilih karena dianggap mampu menjadi penguat partai. Tentunya hal itu mengakibatkan kader parpol sakit hati.
"Munculnya kader karbitan sebenarnya sangat berbahaya, karena menimbulkan kecemburuan bagi kader parpol. Mereka jauh-jauh sudah merintis dari nol, tapi tidak terpakai," jelas Asep saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Senin, (3/12/2012).
Menurutnya, munculnya para kader karbitan itu menjadi bukti bahwa partai politik tidak berjalan. "Tidak seharusnya seperti itu, parpol janganlah mengandalkan kader karbitan. Harusnya parpol mempercayakan pada kader yang tentunya memiliki visi, misi serta integritas tinggi. Tapi anehnya, kader karbitan diyakini sebagai sesuatu yang luar biasa, padahal kan belum tentu demikian," jelasnya.
Dia melanjutkan, yang mestinya disalahkan adalah parpolnya itu sendiri, karena tidak percaya dengan para kadernya. "Kader parpol jangan mau kalah dengan kader karbitan. Kader parpol harus mampu menunjukan prestasi yang jauh lebih baik lagi," pungkasnya.
Sumber kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu partisipasinya