Follow Us

Rabu, 15 Agustus 2012

Membiasakan Diri Hidup Dengan Akhlak Terpuji

Sahabat pada bulan Ramadhan ini irwan ingin berbagi pengetahuan, bukan berarti irwan pintar akan tetapi kita sama-sama belajar tentang kebaikan, bukankah dibulan suci ini apabila kita saling belajar kebaikan akan mendapatkan nilai lebih dari Allah?, artikel kali ini irwan ingin mengupas tentang akhlak.
Apa itu akhlak? Akhlak menurut bahasa arab yang berarti perangai, tabiat atau watak. Sedangkan menurut istilah, akhlak dapat dikatakan dengan berbagai bentuk pengertian. Ibnu Maskawih misalnya, dalam bukunya Tahdzib al-Akhlak, memberikan definisi tentang akhlak, adalah sebagai keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu perbuatan tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan.
Sebagai sesuatu yang telah melekat dalam diri manusia, yang dilakukan dengan mudah dan repleks, tanpa ada pertimbangan terlebih dahulu.
Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Maskawih bahwa akhlak adalah :
sikap yang tertanam dalam diri (jiwa seseorang), yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu.
Imam al-Ghazali mengatakan, bahwa yang disebut dengan akhlak adalah, sifat yang tertanam, dalam diri seseorang yang menimbulkan macam-macam perbuatan yang di lakukan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu.
Jadi dengan demikian, dari dua pendapat tersebut diatas, bahwa yang dimaksud akhlak adalah, prilaku yang sudah tertanam dalam diri seseorang yang sudah mendarah daging, dan dilakukan dengan mudah dan repleks, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

Bagaimana cara menghiasi diri dengan akhlak terpuji? dan bagaimana cara menumbuhkan akhlak yang baik dalam diri kita?. Agar akhlak yang baik itu senantiasa menghiasi diri kita, sehingga dapat mendatangkan kebahagiaan. Musfid al-Zahrani memberikan semacam nasihat kepada kita, tentang bagaimana cara menghiasi diri kita dengan akhlak yang baik, diantaranya adalah :

Tanamkanlah dalam diri kita aqidah dan keyakinan yang benar.
Ketahuilah, sesungguhnya aqidah dan keyakinan merupakan suatu akar (dasar) dari segala bentuk pemikiran pada setiap diri seeorang. Karena prilaku pada umumnya hanyalah hasil apa yang dipikirkan dan diyakininya. Maka bisa dikatakan bahwa penyimpangan prilaku akibat dari pemikiran yang kacau.


0 comments:

Posting Komentar

Ditunggu partisipasinya